Sejarah Berdiri


Madrasah Aliyah Negeri Panimbang merupakan Madrasah yang Penegeriannya berawal dari Pondok Pesantren Salafiyah Hidayatul Mubtradi’ien. Pendiri pondok pesantren tersebut adalah Bapak KH. Abdullah, seorang pemuka agama kharismatik di Sobang Panimbang. Beberapa tahun kemudian, K.H. Abdullah juga mengagas adanya pendidikan formal, maka diadakanlah Madrasah Aliyah swasta yang bernama Madrasah Aliyah Hidayatul Mubtadiien Sobang yang pendirian Madrasah tersebut berlokasi di daerah Pangkalan desa Sobang Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang.


Madrasah tersebut saat dikepalai oleh Bapak Kyai Haji Abdullah, tahun 1994, ada desakan dari beberapa tokoh Masyarakat serta para ulama juga dorongan dari para kaum cendikia yang ada di daerah Sobang, diusulkan untuk dinegerikan. Penegerian yang diusulkan langsung, baik melalui Depag Kabupaten maupun Depag Wilayah Provinsi, yang pada saaat itu masih Provinsi Jawa Barat ke Departemen Agama RI di Jakarta. Dorongan usaha tersebut berhasil diwujudkan yakni mengubah status Madarasah Aliyah Swasta (Hidayatul ubtadi- ien) menjadi Madrasah Aliyah Negeri. Karena kecamatannya pada sat itu masih Panimbang, nama Madarasah Aliyahnya adalah Madrasah Aliyah Negeri Panimbang, bukan Sobang. Penegerian itu berdasarkan SK. Menteri Agama RI No. 515/A/1995 Tanggal 25 November 1995 dengan Kepala  Madrasahnya  Drs. H. M. ACANG.

 

Tahun 1996 karena letak Madrasah Aliyah Negeri Panimbang berlokasi di Sobang kurang strategis, Madrasah Aliyah Negeri Panimbang berpindah lokasi ke daerah Solodengen Kec. Panimbang Kabupaten Panimbang, Pemindahan ini dilaksanakan untuk memudahkan komunikasi, baik dengan Pemerintahan Kecamatan maupun yang lainnya.

 

Pada saat itu telah berupaya untuk menyemangati Personal Guru dan TU, sambil berupaya untuk mencari tempat sendiri. Hanya selang satu tahun menumpang di Madrasah Diniyah Solodengen, Keluarga Bapak H. Asep bin Idris, merelakan sebagian tanahnya untuk diwakafkan ke negara demi Pendidikan,

 

Tahun 1996 telah dibangun 2 lokal bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang. Kemudian masih tahun yang sama telah dibangun lagi 2 lokal yang bersumber dari Kanwil Departemen Agama melalui Imbal Swadaya. Lokal tersebut dibangun  sebelah barat dari areal tanah Wakaf se-luas 3.470 M3.

Melalui kepala MAN yang pertama, Bapak Drs. H. M. Acang, sekalipun hanya berjalan 2 tahun, telah mampu memimpin madrasah dengan baik. Ia sangat berpengaruh sekali dalam hal hubungan antara madrasah dengan masyarakat juga dengan birokrasi sehingga perkembangan madrasah sangat prospektif. Terbukti dengan cepat telah dibangun beberapa lokal.


Berikut nama-nama kepala MAN 3 Pandeglang: